6 Poin Penting Hasil Pertemuan Jokowi dengan Joe Biden di AS

Kesepakatan mencakup investasi dalam proyek pembangunan CCS, kilang petrokimia, pengolahan nikel untuk baterai EV, dan energi terbarukan

Nov 15, 2023 - 16:43
6 Poin Penting Hasil Pertemuan Jokowi dengan Joe Biden di AS
Presiden Jokowi membawa pulang oleh-oleh kesepakatan bisnis US$25,85 miliar atau Rp400 triliun usai bertemu Presiden AS Joe Biden.

Podnografi' Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) membawa pulang buah kesepakatan bisnis senilai Rp400 triliun setelah pertemuan bersama Presiden Amerika Serikat Joe Biden di Gedung Putih. Menyertai Presiden Jokowi, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengumumkan bahwa Indonesia menjadi satu-satunya negara yang diundang bertemu Biden sebelum Konferensi Tingkat Tinggi APEC 2023 di San Francisco, AS.

Dalam keterangan pers yang disampaikan melalui YouTube Sekretariat Presiden pada Selasa (14/11), Retno Marsudi menjelaskan bahwa kesepakatan bisnis senilai US$25,85 miliar mencakup investasi strategis dalam berbagai sektor. Proyek-proyek tersebut melibatkan pembangunan carbon capture storage (CCS) dan kilang petrokimia, pengolahan nikel untuk baterai kendaraan listrik (EV), serta pembangunan modul dan panel surya.

Setelah pertemuan di Washington, Presiden Jokowi dijadwalkan melanjutkan kunjungannya ke San Francisco untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi APEC dan berbagai kegiatan lainnya, termasuk pertemuan bisnis dengan pelaku usaha Amerika Serikat.

Retno Marsudi juga merinci enam poin penting yang dihasilkan dari pertemuan bilateral tersebut:

1. Peningkatan Status Hubungan Bilateral Menjadi Comprehensive Strategic Partnership (CSP): Kesepakatan mencakup peningkatan status hubungan bilateral Indonesia dan Amerika Serikat dari strategic partnership menjadi Comprehensive Strategic Partnership (CSP). CSP diharapkan akan menjadi landasan kuat untuk penguatan kerjasama kedua negara, terutama di bidang ekonomi.

2. Kerja Sama Sumber Daya Mineral Kritis: Presiden Jokowi dan Biden sepakat untuk memperkuat kerja sama di bidang sumber daya mineral kritis. Rencananya, akan dibentuk Critical Mineral Agreement (CMA) yang berpotensi menjadikan Indonesia sebagai pemasok baterai kendaraan listrik untuk pasar Amerika Serikat secara berkelanjutan.

3. Just Energy Transition Partnership (JETP): Pihak Indonesia menekankan pentingnya implementasi Just Energy Transition Partnership (JETP) untuk mendukung percepatan transisi energi di Indonesia. Ini mencakup program early retirement atau pensiun dini Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dan pengembangan infrastruktur transmisi dan distribusi kelistrikan di Indonesia.

4. Indonesia Terpilih Sebagai Mitra ITS Innovation Fund AS: Indonesia secara resmi terpilih sebagai mitra dalam International Technology Security and Innovation (ITSI) Fund milik Amerika Serikat. Keanggotaan ini diharapkan dapat membuka peluang untuk memperkuat rantai pasok semikonduktor.

5. Perpanjangan Generalized System of Preferences (GSP): Presiden Jokowi mengingatkan Presiden Biden akan pentingnya perpanjangan generalized system of preferences (GSP) untuk meningkatkan perdagangan antara kedua negara. GSP merupakan pembebasan tarif bea masuk yang diberikan AS kepada barang-barang dari negara berkembang.

6. Dukungan AS untuk Keanggotaan Indonesia di OECD: Pemerintah AS menyatakan komitmennya dalam memberikan dukungan terhadap aplikasi Indonesia untuk menjadi anggota Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD).

Keseluruhan kesepakatan bisnis ini menunjukkan komitmen kuat dari kedua negara untuk meningkatkan kerjasama di berbagai sektor, dengan potensi dampak positif yang signifikan terutama dalam pengembangan industri strategis di Indonesia.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow