Ahli Hukum Puji Ketenangan Jessica Wongso dalam Persidangan
Prof Eddy O.S. Hiariej memuji sikap tenang Jessica Wongso meskipun keyakinannya bahwa dia adalah pelaku pembunuhan Mirna Salihin.
Podnografi' Jakarta - Prof Eddy O.S. Hiariej, seorang terkemuka dalam bidang hukum pidana dan juga Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, mengungkapkan kekagumannya pada Jessica Kumala Wongso, terdakwa dalam kasus kontroversial kopi sianida yang menewaskan Mirna Salihin tujuh tahun lalu. Dalam sebuah acara podcast yang dipandu oleh Deddy Corbuzier, Prof Eddy dengan tulus memuji ketenangan dan kekuatan Jessica di ruang sidang, meskipun ia memiliki keyakinan bahwa Jessica adalah pelaku pembunuhan.
Dalam podcast yang disiarkan pada tanggal 10 Oktober 2023, Deddy Corbuzier meminta pendapat Prof Eddy tentang Jessica Wongso dalam konteks persidangan kasus kopi sianida. "Apakah anda punya rasa kekaguman kepada Jessica Wongso didalam pengadilan?" tanya Deddy dengan ramah. Sambil tersenyum, Prof Eddy menjawab, "Ya. Karena ini luar biasa."
Menurut Prof Eddy, Jessica adalah sosok yang sangat tenang dan berwibawa di persidangan. Dalam penilaiannya, Jessica mampu menyembunyikan emosinya dengan sangat baik, menunjukkan sikap yang tidak bersalah di hadapan pengadilan. "Dia (Jessica Wongso) luar biasa, dia bisa menyembunyikan itu dengan tenang. Itu suatu hal yang luar biasa," imbuh Prof Eddy dengan penuh keyakinan.
Meskipun mengakui ketenangan Jessica, Prof Eddy tetap mempertahankan keyakinannya bahwa Jessica adalah pelaku pembunuhan dalam kasus tersebut. Deddy bertanya lebih lanjut, "Anda pernah tidak meragukan sedikitpun bahwa Jessica bukan pelaku pembunuhan Mirna?" Prof Eddy menjawab tegas, "Tidak."
Prof Eddy juga menegaskan bahwa keyakinannya didasarkan pada berbagai aspek, termasuk bukti-bukti yang disajikan oleh para ahli, kesaksian saksi di tempat kejadian perkara, dan catatan kejahatan Jessica di Australia. Dalam pengalaman panjangnya sebagai ahli hukum pidana, Prof Eddy menyatakan bahwa ia telah menjadi ahli dalam kasus ini sejak tahun 2006 dan telah mendapatkan pengakuan dalam lebih dari 500 kasus sebelum akhirnya ditugaskan dalam kasus kopi sianida pada tahun 2016.
Namun, walaupun kekagumannya terhadap Jessica, Prof Eddy menekankan bahwa pendapatnya memiliki konsekuensi besar terhadap nasib seseorang. Meskipun Jessica Wongso mempertahankan ketenangannya di persidangan, tetap ada perbedaan pandangan dan opini di kalangan publik mengenai kasus ini. Meskipun demikian, kagumnya pada ketenangan Jessica tetap menjadi sorotan dalam diskusi tersebut.
What's Your Reaction?