Euforia Whoosh: Antusiasme Publik Membuat Kereta Cepat Sibuk!
Antusiasme Whoosh: 11 Ribu Penumpang Dalam Sehari Menandai Sukses Kereta Cepat Ini dengan Dukungan Tarif Promo yang Menarik dan Layanan Terbaik
Podnografi' Jakarta - Pada hari Sabtu, 21 Oktober 2023, Kereta Cepat Whoosh mencatat pencapaian luar biasa dengan jumlah penumpang mencapai 11,329 orang dalam satu hari. Ketua Bidang Perkeretaapian Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Aditya Dwi Laksana, menjelaskan bahwa tingginya minat masyarakat ini bisa disebabkan oleh tarif promo yang ditawarkan dan antusiasme masyarakat Indonesia untuk merasakan teknologi kereta cepat terbaru.
Dengan harga tiket promo yang terjangkau, yaitu sekitar Rp 150 ribu, masyarakat berbondong-bondong untuk mencoba kereta cepat ini. Bahkan jika tarif reguler sekitar Rp 250-Rp 300 ribu pun, diperkirakan minat masyarakat akan tetap tinggi. Selain itu, fase awal operasional yang masih dalam tahap uji coba membuat perjalanan dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung menjadi seperti pengalaman wisata kereta bagi banyak orang.
Pertumbuhan jumlah penumpang yang luar biasa ini menjadi bukti bahwa masyarakat Indonesia sangat mendukung pengembangan transportasi publik yang lebih canggih dan efisien. Meskipun fase uji coba, antusiasme ini memberikan harapan besar bagi masa depan kereta cepat di Indonesia.
OJK Klasifikasikan Perusahaan Asuransi Berdasarkan Modal
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan melakukan perubahan signifikan dalam industri asuransi dengan merancang klasifikasi perusahaan asuransi berdasarkan permodalan yang dimiliki. Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK, Ogi Prastomiyono, mengungkapkan bahwa peraturan terkait hal ini sudah dalam tahap harmonisasi di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).
Dengan peraturan tersebut, OJK akan mengelompokkan perusahaan asuransi menjadi dua kelompok, yaitu Kelompok Perusahaan Perasuransian Berdasarkan Ekuitas (KPPE) 1 dan KPPE 2. Langkah ini akan membawa perubahan signifikan dalam industri asuransi di Indonesia dengan fokus pada tingkat permodalan yang dimiliki oleh perusahaan asuransi.
Anies Baswedan Menargetkan Rasio Utang di Bawah 30 Persen
Pasangan calon presiden (Capres) dan calon wakil presiden (Cawapres) Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar memiliki target ambisius, yaitu menurunkan rasio utang Indonesia menjadi kurang dari 30 persen dari pendapatan domestik bruto (PDB) pada tahun 2029. Namun, ini menjadi tantangan besar yang memerlukan upaya ekstra, terutama dalam hal penghematan belanja negara.
Ekonom Bhima Yudhistira menjelaskan bahwa untuk mencapai target ini, perlu ada penghematan signifikan, terutama dalam belanja operasional dan belanja infrastruktur. Menurutnya, beberapa mega proyek yang direncanakan sebelumnya, seperti proyek infrastruktur era Presiden Joko Widodo (Jokowi), mungkin harus ditunda terlebih dahulu.
Ambisi Anies Baswedan untuk menurunkan rasio utang menjadi di bawah 30 persen adalah sebuah target yang tinggi, dan tantangan besar dalam mencapainya adalah pengelolaan keuangan negara yang bijaksana. Penundaan beberapa proyek mega yang memerlukan pengeluaran besar bisa menjadi salah satu langkah dalam mencapai target tersebut.
What's Your Reaction?