Gus Salam Sentil Gus Ipul: 'Syahwat Politiknya Kegedean,' Lupa Jabatan Sekjen PBNU
Gus Ipul disorot karena inkonsistensi dalam pernyataannya terkait dukungan politik di Pilpres 2024
Podnografi' Jakarta - Dalam sebuah pernyataan kontroversial, anggota Dewan Penasihat Timnas Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN), Abdusalam Shohib atau Gus Salam, memberikan tanggapan tajam terhadap Sekjen PBNU, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul. Gus Salam menganggap bahwa Gus Ipul memiliki "syahwat politik yang tak tersalurkan dengan baik" setelah pernyataannya mengenai dukungan calon yang melibatkan Abu Bakar Ba'asyir dan Amien Rais di Pilpres 2024.
Menurut Gus Salam, inkonsistensi tampaknya menjadi sorotan utama, karena Gus Ipul sebelumnya menekankan netralitas struktur NU dan menghindari terlibat dalam kontestasi politik. Namun, kini ia terlibat dalam celotehan terkait Pilpres, yang dianggap oleh Gus Salam sebagai tindakan yang inkonsisten dan tidak sesuai dengan jabatannya sebagai Sekjen PBNU.
"Mungkin dia sedang lupa diri dan amnesia kalau sedang menjabat Sekjen PBNU," kata Gus Salam dengan nada kritik.
Gus Salam juga menyoroti bahwa tindakan Gus Ipul dapat dianggap merendahkan NU karena mengedepankan politik partisan, yang bertentangan dengan semangat Khitah NU 1926 yang diakui pada Muktamar NU di Situbondo tahun 1984.
"Saya kira Gus Ipul sekarang sedang merendahkan NU dengan mengedepankan politik partisan. NU sudah kembali pada Khitah NU 1926 yang disepakati pada Muktamar NU di Situbondo tahun 1984," tandasnya.
Terkait pernyataan Gus Ipul, sebelumnya, ia meminta warga NU untuk menggunakan hak pilihnya di Pilpres 2024 dengan bijak, menghindari dukungan pada pasangan yang didukung oleh Abu Bakar Baasyir dan Amien Rais, karena dianggap berseberangan dengan nilai-nilai NU.
Dalam mengomentari hal ini, Gus Salam mengajak masyarakat untuk tetap memilih sesuai keyakinan masing-masing, dengan memberikan sentilan humor, "Silakan pilih calon yang didukung Gus Ipul, tapi ingat jagonya sering kalah, hehe."
Berita ini menciptakan perbincangan sengit di tengah masyarakat terkait peran Gus Ipul dan tindakannya yang dianggap kontroversial, menyoroti persaingan politik menjelang Pilpres 2024 dan dinamika internal di kalangan NU.
What's Your Reaction?