Jokowi Ingatkan Etika dalam Menanggapi Kritik BEM UGM: "Ada Sopan Santun Ketimuran"
Presiden Jokowi merespons kritik dari BEM UGM dengan menekankan pentingnya sopan santun ketimuran dalam menyampaikan pendapat
Podnografi' Jakarta - Presiden Joko Widodo merespons kritik tajam yang dilontarkan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (BEM KM UGM), menegaskan pentingnya menjaga etika dan sopan santun ketimuran dalam menyampaikan kritik. Kritik tersebut terekam dalam sebuah spanduk berukuran besar yang dipasang di Yogyakarta dan menampilkan tulisan berwarna merah "Penyerahan Nominasi Alumnus UGM Paling Memalukan," serta gambar Jokowi terbagi menjadi dua sisi dengan mahkota raja dan topi petani.
Presiden Jokowi, dalam tanggapannya, mengakui bahwa kritik adalah bagian dari proses demokrasi dan diizinkan, tetapi ia menekankan pentingnya menjaga etika dalam menyampaikan pendapat. Pernyataan ini muncul dalam sebuah acara di Sentiong, Jakarta, di mana Jokowi mengingatkan bahwa dalam proses demokrasi, sikap sopan santun ketimuran tetap diperlukan.
Sebelumnya, BEM KM UGM, di bawah kepemimpinan Ketua Gielbran M Noor, memasang beberapa spanduk kritik di luar kampus UGM, menyuarakan kekecewaan mereka terhadap Jokowi sebagai alumnus UGM yang kini memimpin Indonesia. Gielbran menyebut bahwa kekecewaan tersebut timbul karena, dalam hampir dua periode kepemimpinan Jokowi, masih banyak permasalahan fundamental yang belum terselesaikan.
Kritik tersebut menjadi sorotan dan menciptakan pembicaraan di kalangan masyarakat. Meskipun demikian, Presiden Jokowi tetap menunjukkan sikap tenang dan menekankan perlunya berdiskusi dengan sopan, menghindari retorika yang dapat merugikan suasana demokrasi yang seharusnya dijaga.
What's Your Reaction?