Kontroversi Dukungan Israel: Grab Klarifikasi dan Sumbang Rp3,5 Miliar untuk Korban Konflik Gaza
Kejadian ini mengingatkan perusahaan besar tentang pentingnya kesadaran dan sensitivitas terhadap isu-isu global dan dampaknya terhadap reputasi mereka
Podnografi' jakarta - Layanan transportasi online terkemuka, Grab, berada di pusat perhatian setelah istri salah satu pendirinya, Anthony Tan, dianggap mendukung Israel, memicu reaksi keras dari netizen yang menyerukan boikot terhadap perusahaan tersebut. Kontroversi bermula saat Chloe Tong, istri Anthony, membagikan momen liburannya di Israel, yang dianggap sebagai dukungan terhadap negara tersebut oleh sebagian pengguna media sosial.
Namun, dalam sebuah pernyataan resmi, Grab dengan tegas membantah klaim tersebut. Neneng Goenadi, Country Managing Director Grab Indonesia, menyatakan bahwa perusahaan tersebut tidak mendukung tindakan yang melanggar hak asasi manusia dan menegaskan komitmennya terhadap nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan. Sebagai bentuk nyata solidaritas, Grab dan Ovo mengumumkan donasi sebesar Rp3,5 miliar untuk membantu korban konflik di Gaza.
Klarifikasi Grab mengenai sikap netralnya dalam mendukung hak asasi manusia serta upayanya untuk menciptakan perdamaian yang nyata telah menenangkan sebagian dari ketegangan, sementara upaya donasi menunjukkan komitmen nyata perusahaan terhadap penanggulangan dampak konflik tersebut.
Meskipun kontroversi ini menciptakan sorotan, tindakan cepat dan tanggap Grab dapat mengurangi tekanan sosial yang dihadapi dan memberikan gambaran positif kepada masyarakat mengenai komitmen mereka terhadap isu-isu kemanusiaan yang mendalam.
What's Your Reaction?