Lonjakan Suara PSI dalam Real Count KPU: Memunculkan Tanda Tanya Baru dalam Pemilu 2024
PSI menunjukkan lonjakan yang mencolok dalam real count KPU, melewati proyeksi quick count dari lembaga survei
Podnografi' Jakarta - Dalam pembacaan hasil real count KPU yang terus diperbarui, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengalami lonjakan signifikan dalam perolehan suara mereka, melewati proyeksi yang diungkapkan oleh berbagai lembaga survei. Namun, apa yang seharusnya menjadi momen kemenangan bagi partai ini, justru menjadi pusat perhatian yang kontroversial, memunculkan tantangan baru dalam proses pemilu tahun 2024.
Pada Senin (4/3) pukul 11.00 WIB, hasil real count Sirekap KPU mengejutkan banyak pihak dengan menunjukkan bahwa PSI berhasil meraih 2.404.270 suara, setara dengan 3,13 persen dari total suara yang masuk. Angka ini jauh melampaui proyeksi yang dihasilkan oleh berbagai lembaga survei dalam quick count mereka.
Meskipun sejumlah lembaga survei seperti Litbang Kompas, Voxpol, dan Politika Research and Consulting (PRC) telah merilis proyeksi quick count yang menempatkan PSI di bawah ambang batas 3 persen, data real count KPU menunjukkan peningkatan yang signifikan dari hasil tersebut. Meski demikian, partai tersebut masih berada di bawah ambang batas parlemen yang ditetapkan sebesar 4 persen.
Perbedaan yang mencolok ini mengundang kecurigaan dari berbagai pihak, terutama mengingat bahwa data real count KPU sudah mencapai 65,80 persen. Karyono, Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute (IPI), menyoroti bahwa hasil quick count selalu terbukti presisi, dengan selisih yang tipis dari hasil KPU. Namun, lonjakan yang tiba-tiba ini memunculkan pertanyaan serius tentang integritas pemilu.
Namun, PSI menduga bahwa mereka mungkin dijadikan alat untuk mendelegitimasi hasil Pilpres 2024. Dedek Prayudi, Juru Bicara PSI, menyatakan keheranannya terhadap fokus penyoalan yang difokuskan pada partainya, menganggapnya sebagai bagian dari upaya tersembunyi untuk mempengaruhi hasil pemilu.
What's Your Reaction?