Mahfud MD Ungkap Alasan Menolak Jadi Cawapres Anies: Demokrat Ancam Keluar

Demokrat menginginkan cawapres Anies berasal dari kalangan mereka sendiri, khususnya AHY

Feb 1, 2024 - 17:59
Mahfud MD Ungkap Alasan Menolak Jadi Cawapres Anies: Demokrat Ancam Keluar
Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD.

Podnografi' Jakarta - Pada Pilpres 2024, Mahfud MD, seorang tokoh yang kerap diperhitungkan dalam dunia politik Indonesia, secara terbuka membeberkan bahwa ia sempat ditawari posisi calon wakil presiden (cawapres) oleh Anies Baswedan. Namun, dalam pengakuan yang menarik, Mahfud mengungkapkan bahwa ia menolak tawaran tersebut. Alasannya? Ancaman keluar dari Partai Demokrat, salah satu koalisi pendukung Anies.

Dalam pernyataannya yang dibagikan di Aceh pada Rabu malam, Mahfud menjelaskan bahwa Partai Demokrat, bersama dengan NasDem dan PKS, saat itu mendukung Anies Baswedan. Namun, kondisinya adalah bahwa cawapres yang dipilih haruslah berasal dari kalangan mereka sendiri, khususnya Ketua Umum mereka, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

"Sebelumnya saya pernah diminta atau dijajaki untuk menjadi wapresnya Anies Baswedan. Tapi waktu itu saya tidak mau. Karena waktu itu Anies didukung oleh NasDem, Demokrat, dan PKS," ujar Mahfud.

"Nah, Demokrat itu sudah mengancam, kalau wapresnya bukan AHY, Demokrat akan keluar dari koalisi," tambahnya.

Mahfud menegaskan bahwa pada saat itu, ia memilih untuk tidak mengganggu dinamika koalisi partai politik yang sudah terbentuk. Jika ia menerima tawaran tersebut dan Demokrat benar-benar keluar dari koalisi, maka hal tersebut akan membuat Anies tidak bisa maju dalam kontestasi Pilpres 2024.

Namun, Mahfud juga memastikan bahwa ancaman yang disampaikan oleh Demokrat tidaklah sepele. Faktanya, setelah Anies Baswedan dipasangkan dengan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, Demokrat memutuskan untuk mundur dari koalisi tersebut.

Sebagai alternatif, Mahfud akhirnya menerima tawaran menjadi cawapres dari Ganjar Pranowo, yang diusung oleh PDIP. Ganjar memiliki dukungan yang kuat dari kursi di DPR, sehingga kehadiran Mahfud tidak akan mengganggu stabilitas koalisi yang ada.

"Sehingga, ketika saya masuk ada yang keluar pun nggak apa-apa. Karena tiketnya sudah ada. Dan itu benar kan. Ketika saya tidak mau kemudian Pak Anies Baswedan membawa Pak Muhaimin kan," jelas Mahfud.

Dengan keputusannya ini, Mahfud memberikan penegasan bahwa ia adalah seorang profesional yang tidak terikat dengan satu partai politik tertentu. Keputusannya untuk menolak tawaran menjadi cawapres Anies, mengindikasikan prinsipnya untuk tidak mengganggu stabilitas koalisi, sambil tetap menjaga kesempatan bagi Anies untuk tetap maju dalam kontestasi politik yang akan datang.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow