Menlu Retno Membantah Komentar Mahfud MD, Proses Rekrutmen Diplomat RI Tetap Transparan dan Terstandar ISO
Menlu Retno membantah tuduhan Mahfud MD bahwa diplomat saat ini tidak mengerti dasar-dasar diplomasi dengan baik
Podnografi' Jakarta - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno Marsudi, memberikan klarifikasi tegas terkait komentar Wakil Presiden Mahfud MD mengenai proses rekrutmen diplomat RI. Retno Marsudi menegaskan bahwa Kementerian Luar Negeri (Kemlu) tetap menjadi salah satu yang paling transparan dalam proses rekrutmen di antara kementerian lainnya.
Dalam pernyataannya pada Rabu (27/12) di Jakarta, Menlu Retno mengatakan, "Kemlu adalah satu dari yang terbaik, yang sangat transparan dalam rekrutmen." Pernyataan ini muncul setelah Mahfud MD menyebut bahwa sebagian diplomat Indonesia yang bertugas di luar negeri mungkin mendapatkan titipan dari partai politik.
Sekjen Kemlu RI, Cecep Herawan, menjelaskan bahwa rekrutmen diplomat di Kemlu mengikuti proses rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) nasional. Namun, Cecep menyoroti dua hal khusus yang membedakan Kemlu dari kementerian/lembaga lainnya.
"Di Kemlu ada dua faktor, kami menambah tes bahasa dan tes psikologi lengkap," ungkap Cecep. "Tes bahasa karena tugas fungsi kita dalam bahasa asing, tes psikologi lengkap penting karena kita ingin diplomat punya kepribadian mumpuni dan ajeg. Itu jadi syarat utama," tambahnya.
Cecep juga menekankan bahwa proses wawancara melibatkan pihak Kemlu dan juga akademisi dari pihak ketiga untuk memastikan transparansi dalam proses rekrutmen. "Kita sejak tahun 2008, sistem rekrutmen Kemlu sudah mendapat standar ISO 9001 sampai dengan tahun ini. Jadi untuk standar mutu sudah dijamin, dengan standar baku mutu internasional," katanya.
Sebelumnya, Mahfud MD mengkritik kondisi saat ini, menyebut bahwa sistem rekrutmen diplomat perlu ditinjau ulang. Menurutnya, diplomat Indonesia saat ini mungkin tidak sepenuhnya memahami dasar-dasar diplomasi dengan baik. Mahfud berjanji untuk meninjau ulang pola rekrutmen diplomat Indonesia untuk memastikan bahwa yang terpilih benar-benar memiliki kapasitas yang diperlukan.
Dengan pernyataan tegas dari Menlu Retno Marsudi, isu ini semakin menarik perhatian publik. Proses rekrutmen diplomatis yang transparan dan memenuhi standar internasional menjadi fokus utama dalam menjaga kualitas dan integritas korps diplomatik Indonesia.
What's Your Reaction?