Miris! Sepasang Kakek Nenek Bersama Cucunya Tinggal Dirumah Yang Hampir Ambruk
Miris! Sepasang Kakek Nenek Bersama Cucunya Tinggal Dirumah Yang Hampir Ambruk
Metronusantaranews.com - Kolaka Timur - Miris, kondisi Rumah milik Maalano (70), warga lingkungan II kelurahan simbalai kecamatan loea kabupaten kolaka timur sulawesi tenggara nyaris ambruk di tambah dengan kondisi ekonomi yang cukup memprihatinkan, Minggu (17/4/2022)
Pantauan organisasi pers di kolaka timur dengan mengatasnamakan persatuan wartawan anak koltim (PWAK), saat berkunjung di rumah kakek Maalano (70) terlihat kondisi rumah yang tidak terawat hingga puluhan tahun dan mengakibatkan rumah tersebut nyaris ambruk.
Kondisi itu dialami kakek maalano (70) bersama istrinya Tina, M (63) serta kedua cucunya. Mereka harus tinggal di rumah reot dan bocor dengan berlantaikan tanah, beratapkan rumbia dengan menggunakan dinding papan yang sudah di makan rayap. Saat hujan, air masuk ke dalam rumah, bahkan Kondisi itu juga membuat rumahnya terlihat sangat kumuh dan memprihatinkan.
Sehari - hari, sepasang kakek nenek ini hidup bersama dengan cucunya Hariyani (19) yang tak dapat melihat lagi akibat sakit sarampa yang menimpanya puluhan tahun yang lalu dan Apri (16) yang masih duduk dibangku sekolah menenga atas.
"Sudah puluhan tahun kami tinggali rumah ini, sejak itu juga cucuku Hariyani buta setelah sakit serampa," jelasnya kepada organisasi pers lokal yang baru saja terbentuk
Selama puluhan tahun tinggal di rumah yang nyaris ambruk tersebut, dari pihak keluarga bahkan tetangga telah berupaya untuk mengusulkan kepada pemerintah terkait bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) namun hingga saat ini usulan bantuan tersebut belum terealisasi.
Tak hanya itu, kondisi tubuh kakek Malaano yang sudah lansia bahkan sering sakit-sakitan, dengan pasrah menerima kondisinya demi mempertahankan hidup bersama istri dan kedua cucunya.
Kehidupan sepasang kakek nenek beserta cucunya untuk memenuhi kebutuhan sehari - hari saja hanya mengharapkan bantuan dari anak-anaknya yang sudah berkeluarga serta dari pemerintah.
"Kami hanya berharap kepada pemberian anak-anak kami yang semuanya sudah berkeluarga serta bantuan pada pemerintah demi kelangsungan hidup kami," ucapnya dengan nada slow.
Ia berharap, baik dari pemerintah Kabupaten Kolaka Timur maupun pemerintah provinsi sulawesi tenggara serta semua pihak yang memiliki kelebihan reski agar dapat memberikan bantuan kepada dirinya, terutama bantuan perbaikan rumah miliknya yang nyaris ambruk.
Laporan : Helni Setyawan