Parlemen Turki Resmi Boikot Coca Cola dan Nestle atas Dugaan Dukungan terhadap Agresi Israel di Gaza

Dukungan Kemanusiaan: Boikot Menjadi Sarana Menyuarakan Keadilan Bagi Korban Agresi di Palestina

Nov 8, 2023 - 19:03
Parlemen Turki Resmi Boikot Coca Cola dan Nestle atas Dugaan Dukungan terhadap Agresi Israel di Gaza
Parlemen Turki memboikot produk Coca Cola dan Nestle karena dugaan kedua perusahaan itu mendukung agresi Israel ke Jalur Gaza Palestina.

Podnografi' Jakarta - Parlemen Turki mengambil langkah tegas dengan mengumumkan boikot resmi terhadap produk Coca Cola dan Nestle, menyusul dugaan bahwa kedua perusahaan raksasa ini memberikan dukungan kepada agresi Israel di Jalur Gaza Palestina. Keputusan ini diambil sebagai bentuk respons terhadap tuntutan masyarakat Turki yang semakin mendalam terhadap konflik yang terus berkecamuk di wilayah tersebut.

Seruan Boikot Terhadap Perusahaan Global

Dalam sebuah pernyataan resmi pada Selasa (7/11), Parlemen Turki, yang dipimpin oleh Ketua Parlemen Numan Kurtulmus, mengumumkan bahwa produk-produk perusahaan yang mendukung Israel akan ditarik dari restoran, kafe, hingga kedai di kompleks parlemen. Meskipun pernyataan tersebut tidak secara spesifik mengidentifikasi Coca Cola dan Nestle, dua sumber internal parlemen mengonfirmasi bahwa produk-produk dari kedua perusahaan ini yang pertama kali akan dihapus dari daftar.

Solidaritas Global Terhadap Palestina

Seruan untuk memboikot produk Israel dan perusahaan-perusahaan Barat yang terkait dengan pemerintah Zionis semakin menguat di berbagai belahan dunia, termasuk Turki. Para aktivis dan kelompok masyarakat sipil terus mendesak untuk menunjukkan solidaritas global dengan Palestina melalui tindakan ekonomi seperti boikot. Di tengah meningkatnya korban warga sipil Palestina, termasuk anak-anak dan perempuan, akibat serangan brutal Israel di Gaza, tindakan boikot ini mencerminkan kepedulian dan keprihatinan internasional terhadap situasi yang berkecamuk di wilayah tersebut.

Penurunan Signifikan dalam Perdagangan dengan Israel

Menteri Perdagangan Turki, Omer Bolat, juga mengumumkan bahwa volume perdagangan antara Turki dan Israel telah mengalami penurunan lebih dari 50% sejak awal gempuran Tel Aviv ke Gaza pada bulan Oktober lalu. Bolat menyampaikan hal ini dalam sebuah jumpa pers saat kunjungannya ke Kuwait pada hari yang sama. Penurunan ini dianggap sebagai tindakan protes ekonomi yang menunjukkan ketidaksetujuan Turki terhadap agresi Israel.

Pentingnya Penyelesaian Damai

Boikot ini juga mencerminkan tekanan global terhadap Israel untuk menghentikan agresi di Gaza dan mendukung penyelesaian damai untuk konflik yang sudah berlangsung lama ini. Solidaritas internasional terhadap Palestina melalui tindakan ekonomi semacam ini diharapkan dapat memengaruhi kebijakan Israel dan membawa perdamaian yang sangat diinginkan bagi rakyat Palestina.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow