Setelah Delapan Tahun, Iran Izinkan Warganya Menjalankan Ibadah Umrah di Arab Saudi
Hubungan diplomatik antara Iran dan Arab Saudi berhasil direstorasi melalui mediasi China pada Maret 2023
Podnografi' Jakarta - Otoritas Iran akhirnya memberikan izin kepada warganya untuk kembali menjalankan ibadah umrah di Arab Saudi setelah delapan tahun terhenti akibat ketegangan diplomatik. Keputusan ini membuka kembali pintu suci bagi jemaah umrah Iran, dengan gelombang pertama jemaah diperkirakan tiba pada 19 Desember.
Abbas Hosseini, Kepala Organisasi Haji dan Ziarah Iran, mengumumkan bahwa sekitar 550 jemaah akan menjadi bagian dari gelombang pertama ini. Rincian perjalanan mereka mencakup 5 hari di Mekkah dan 5 hari di Madinah, menciptakan pengalaman spiritual yang mendalam.
Menurut laporan dari Saudi Gazette, para jemaah gelombang pertama ini akan berangkat dari Bandara Internasional Imam Khomeini di Teheran. Penerbangan ke Saudi juga akan dilakukan dari berbagai bandara di kota-kota lain di Iran, termasuk Mashhad, Tabriz, Isfahan, Yazd, Kerman, Ahvaz, Shiraz, Sari, dan Zahedan.
Abbas Hosseini juga menyatakan bahwa pengiriman jemaah ini diharapkan akan berlanjut hingga 29 Februari, menjelang bulan suci Ramadhan. Hal ini memberikan kesempatan bagi lebih banyak warga Iran untuk menunaikan ibadah umrah di tanah suci.
Dalam konteks ini, perlu dicatat bahwa sebanyak 70 ribu jemaah telah mendapatkan persetujuan untuk berangkat umrah ke tanah suci. Ini mencerminkan upaya Iran untuk merespon antusiasme umat Islam di negara itu yang telah lama menantikan kesempatan untuk melakukan ibadah umrah di tempat-tempat suci Islam.
Keputusan ini merupakan langkah positif pasca-penyelesaian ketegangan panjang antara Iran dan Arab Saudi pada Maret 2023, yang dimediasi oleh China. Ketegangan tersebut berdampak pada hubungan diplomatik kedua negara dan menghentikan pengiriman jemaah umrah oleh Iran sejak tahun 2015.
Dengan dibukanya kembali pintu umrah bagi warga Iran, diharapkan akan terjadi peningkatan kunjungan ke tanah suci dalam beberapa bulan mendatang. Hal ini tidak hanya memiliki dampak positif secara spiritual, tetapi juga dapat memberikan dorongan positif bagi sektor pariwisata dan ekonomi di kedua negara.
What's Your Reaction?