Eskalasi Konflik Israel-Hamas: Gencatan Senjata Berakhir, Gaza Kembali Dibombardir

Podnografi' Jakarta - Gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza resmi berakhir, meninggalkan ketidakpastian dan kekhawatiran akan eskalasi konflik yang lebih besar. Pada Jumat (1/12), batas waktu perpanjangan gencatan senjata berakhir tanpa kesepakatan baru, memicu kembali serangan udara Israel di wilayah Gaza. Jet tempur Israel terdengar terbang di langit Gaza, dan serangan dilaporkan terjadi tidak hanya di utara Gaza tetapi juga di selatan.

Sejak 24 November, Israel dan Hamas telah mencapai kesepakatan gencatan senjata, yang kemudian diperpanjang beberapa kali. Namun, ketidaksepakatan atas perpanjangan terbaru telah membuka kembali potensi konfrontasi antara kedua belah pihak. Israel sebelumnya menetapkan persyaratan bahwa Hamas harus memulangkan 10 sandera setiap hari agar gencatan senjata dapat diperpanjang, sebuah persyaratan yang tidak terpenuhi.

Langkah Israel untuk kembali menggempur Gaza meninggalkan kekhawatiran akan dampak humaniter yang lebih besar di wilayah tersebut. Wartawan melaporkan suara tembakan dan ledakan di beberapa daerah Gaza, menandakan berakhirnya sementara periode ketenangan yang relatif singkat.

Situasi ini terus memperumit upaya perdamaian di Timur Tengah, dengan berbagai pihak internasional mendesak kedua belah pihak untuk menahan diri dan kembali ke meja perundingan. Sementara itu, masyarakat internasional terus memantau perkembangan situasi dan berharap agar konflik ini tidak melibatkan lebih banyak korban dan merusak harapan perdamaian di kawasan tersebut.