Ganjar-Mahfud Kekurangan Dukungan di Jawa Tengah: Kemenangan Prabowo-Gibran Mendominasi Pemilu 2024

Hasil survei menunjukkan bahwa Prabowo-Gibran berhasil mengambil sebagian besar suara dari basis PDIP

Feb 26, 2024 - 11:42
Ganjar-Mahfud Kekurangan Dukungan di Jawa Tengah: Kemenangan Prabowo-Gibran Mendominasi Pemilu 2024
Ganjar-Mahfud keok di kandang sendiri, yaitu Jateng. Mereka hanya menang dukungan di Boyolali dan Wonogiri.

Podnografi' Jakarta - Pasangan calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, menghadapi tantangan serius di Pemilihan Presiden 2024, terutama di kandangnya sendiri, Jawa Tengah. Menurut rekapitulasi sementara KPU dalam Sirekap pada Senin (26/2), Ganjar-Mahfud hanya berhasil meraih 16,73 persen suara secara nasional. Sementara itu, pasangan Prabowo-Gibran unggul dengan perolehan suara mencapai 58,84 persen, diikuti Anies-Muhaimin dengan 24,43 persen.

Kekalahan yang paling mencolok terjadi di Jawa Tengah, provinsi asal Ganjar. Di sini, pasangan Ganjar-Mahfud hanya mampu meraih 32,49 persen suara. Prabowo-Gibran mendominasi dengan 53,03 persen, sementara Anies-Muhaimin mencapai 12,68 persen.

Dari total 29 kabupaten dan 6 kota di Jawa Tengah, Ganjar-Mahfud hanya mampu memenangkan dua kabupaten, yaitu Kabupaten Boyolali dan Wonogiri. Di Boyolali, mereka meraih 335.973 suara, sedangkan di Wonogiri, perolehan suara mencapai 262.969.

Meskipun menghadapi kekalahan di tingkat pasangan calon, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), yang merupakan partai pengusung Ganjar-Mahfud, tetap menjadi partai peraih suara terbanyak di Jawa Tengah dan nasional. PDIP bahkan diprediksi sebagai pemenang Pemilu 2024.

Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI) Djayadi Hanan menyebut bahwa kekalahan Ganjar-Mahfud disebabkan oleh migrasi suara pemilih Joko Widodo (Jokowi) dari basis PDIP ke Prabowo-Gibran. Djayadi menilai PDIP tidak mampu mempertahankan loyalitas pemilihnya untuk memilih pasangan yang diusung partai.

"Salah satu penjelasan mengapa pasangan Ganjar Pranowo atau pasangan 03 itu tidak mampu memenangkan pertarungan atau suaranya seperti itu, antara lain karena mereka tidak mampu mempertahankan loyalitas dari pemilih PDIP untuk tetap memilih pasangan yang diajukan oleh PDIP," kata Djayadi.

Dengan demikian, hasil Pemilu 2024 menunjukkan dinamika politik yang menarik di Indonesia, dengan Ganjar-Mahfud harus mengatasi tantangan besar terutama di wilayah kandangnya sendiri. Kemenangan dominan Prabowo-Gibran menandai pergeseran signifikan dalam preferensi pemilih, sementara PDIP tetap sebagai kekuatan politik utama di Indonesia.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow