Ganjar Minta Bantuan Ahli IT untuk Selidiki Hitungan Suaranya di Pilpres: Apa yang Terjadi Sebenarnya?

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut adanya algoritma yang menghalangi perolehan suara Ganjar-Mahfud

Mar 11, 2024 - 19:28
Ganjar Minta Bantuan Ahli IT untuk Selidiki Hitungan Suaranya di Pilpres: Apa yang Terjadi Sebenarnya?
Ganjar Pranowo mengutarakan vitalnya peran pakar teknologi informasi (IT) untuk menguak besaran perolehan suara 'asli' dirinya bersama Mahfud MD di Pilpres 2024.

Podnografi' Jakarta - Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, mengeluarkan permintaan yang mengejutkan hari ini, menyoroti pentingnya peran ahli teknologi informasi (IT) dalam mengungkap kebenaran di balik rekapitulasi penghitungan suara Pilpres 2024. Ganjar menyatakan bahwa timnya telah menemui hambatan signifikan dalam proses tersebut, memunculkan kecurigaan terhadap validitas hasil akhir.

Dalam pernyataannya di kediaman Butet Kertaredjasa, Bantul, DIY, Ganjar Pranowo mengungkapkan keprihatinan atas sejumlah pertanyaan yang muncul terkait dinamika rekapitulasi penghitungan suara. Menurutnya, banyak saksi yang menolak menandatangani berita acara hasil rekapitulasi Pilpres 2024, meninggalkan banyak tanda tanya.

"Kami melihat banyak orang, baik di media konvensional maupun media sosial, menolak untuk menandatangani rekapitulasi. Ini menimbulkan pertanyaan berapa sebenarnya perolehan suara kami, dan kami perlu memahami apa yang sebenarnya terjadi di balik layar," ujar Ganjar.

Ganjar Pranowo tidak sendirian dalam kekhawatirannya. Calon wakil presiden Mahfud MD sebelumnya juga mengungkapkan kekhawatiran serupa, menyebut bahwa perolehan suaranya telah dikunci hanya pada 17 persen sebelum pemungutan suara. Meskipun demikian, belum ada bukti konkret yang diberikan untuk mendukung klaim tersebut.

Isu ini semakin memanas ketika Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut adanya algoritma yang digunakan untuk menghalangi perolehan suara Ganjar-Mahfud, membatasi mereka hanya mencapai 17 persen. Namun, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy'ari membantah klaim tersebut, menegaskan bahwa KPU tidak pernah melakukan tindakan yang dapat memengaruhi hasil suara, baik untuk paslon maupun partai politik.

Namun, Ganjar Pranowo menegaskan bahwa ia membutuhkan bantuan dari para ahli IT untuk mengungkap kebenaran di balik perhitungan suara. Menurutnya, mereka memiliki kompetensi dan pengetahuan yang diperlukan untuk menganalisis data secara mendalam dan memberikan gambaran yang akurat tentang apa yang sebenarnya terjadi.

"Yang kita butuhkan saat ini adalah kehadiran ahli IT yang dapat memberikan penjelasan yang jelas dan membongkar kebenaran di balik perhitungan suara. Analisis dan pemahaman yang mendalam tentang data dapat membantu mengungkap apa yang sebenarnya terjadi," tambahnya.

Permintaan Ganjar Pranowo ini menyoroti pentingnya transparansi dan kepercayaan dalam proses demokratis, serta menegaskan bahwa penegakan keadilan dalam pemilihan umum merupakan prioritas utama bagi semua pihak yang terlibat. Dengan bantuan para ahli IT, diharapkan kebenaran akan segera terungkap, memberikan kepastian bagi semua pihak yang terlibat dalam Pilpres 2024.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow