Kunker Jokowi di Boyolali-Purworejo Setelah Ganjar, TPN Buka Suara
Juru Bicara TPN, Chico Hakim, menyatakan keyakinan bahwa kunjungan Jokowi banyak terkait dengan peresmian proyek-proyek
Podnografi' Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memulai kunjungan kerja dari Pangkalan TNI AU Adi Soemarmo, Kabupaten Boyolali, menuju Purworejo, dalam rangka meresmikan terminal dan mengunjungi beberapa lokasi strategis di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Peristiwa ini menarik perhatian, karena merupakan lokasi yang sama yang sebelumnya dikunjungi oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Ganjar, yang baru-baru ini menyambangi Boyolali dan Purworejo dalam serangkaian kunjungannya, tidak melihat kunjungan Jokowi sebagai suatu tindakan yang merugikan. Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud menganggap kesamaan ini sebagai agenda resmi yang telah dijadwalkan sebelumnya.
Menurut Juru Bicara TPN, Chico Hakim, "Kita berpikir bahwa itu sudah menjadi agenda, memang banyak proyek-proyek yang diresmikan beliau." Chico menyampaikan keyakinannya bahwa kunjungan kerja Jokowi telah dijadwalkan jauh-jauh hari, membantah adanya ketidaksesuaian dengan agenda kampanye Ganjar.
Kesamaan ini bukan pertama kalinya terjadi selama masa kampanye. Pada awal Desember, Jokowi juga menyusul kunjungan Ganjar ke Papua dan NTT. Meskipun ada pandangan bahwa kunjungan ini dapat diartikan politis, TPN tetap memandang positif dan optimis terhadap sikap netralitas Presiden Jokowi pada Pilpres 2024 mendatang.
Chico Hakim menyatakan, "Kami percaya saja sama presiden, bahwa dia mengajak semua orang untuk netral, itu juga sebagai wasiat untuk dirinya sendiri." Pernyataan ini menunjukkan harapan bahwa Jokowi akan mempertahankan sikap netral dan adil, menciptakan suasana demokratis yang kondusif menjelang pemilihan presiden.
Kunjungan kerja ini juga memunculkan pembahasan terkait proyek-proyek yang diresmikan oleh Presiden, menciptakan momentum untuk membahas pembangunan dan perkembangan di wilayah tersebut. Meskipun kunjungan ini menarik perhatian publik, kedua belah pihak berharap bahwa fokus utama akan tetap pada pembangunan dan kemajuan, bukan polarisasi politik.
Sebagai catatan positif, sikap optimis dan sikap terbuka TPN Ganjar-Mahfud dapat menjadi contoh bahwa perbedaan pandangan politik tidak selalu harus menjadi konflik. Harapan akan netralitas Presiden Jokowi pada Pilpres 2024 menjadi pendorong semangat dan harapan bagi masyarakat yang menginginkan pesta demokrasi yang damai dan berkeadilan.
What's Your Reaction?