Mahfud MD Minta Masyarakat Pilih Berdasarkan Nurani, Bukan Hasil Suap

Podnografi' Jakarta - Calon wakil presiden nomor urut tiga, Mahfud MD, mengingatkan masyarakat agar tidak terpengaruh oleh tekanan atau suap dalam menentukan pilihan pada Pilpres 2024. Menurutnya, pemilihan yang dipengaruhi oleh tindakan teror, tekanan, atau suap akan membuat individu tersebut seperti binatang yang kehilangan nurani.

Dalam orasi kebangsaan di Universitas Bung Hatta, Padang, Sumatera Barat, Mahfud MD menekankan agar masyarakat tidak mau diteror, ditekan, atau bahkan mau menjual suaranya. Beliau menyatakan bahwa menurut ajaran agama, orang yang memilih karena disuap tidak sesuai dengan hati nurani, sehingga dapat diibaratkan sebagai binatang yang memiliki mata dan telinga namun tidak dapat melihat dan mendengar kebenaran.

Pernyataan tersebut disampaikan Mahfud MD sebagai ajakan untuk memilih pemimpin bersama-sama, bukan untuk mengeliminasi musuh atau lawan politik. Menurutnya, setelah kontestasi berakhir, semua pihak harus bersatu demi kepentingan bersama.

Sebelumnya, Mahfud MD juga telah meminta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menyelidiki dugaan transaksi mencurigakan yang terkait dengan Pemilu 2024. Ia menekankan perlunya penyelidikan terhadap transaksi yang diduga melibatkan uang haram dan pencucian uang untuk menjaga integritas demokrasi.

Pada kesempatan lain, Mahfud MD mengajak mahasiswa untuk berperan aktif dalam pemilu dan memilih pemimpin yang dianggap dapat meminimalisir peluang orang jahat memimpin. Ia juga menyoroti perbedaan antara politik identitas dan identitas politik, mengingatkan bahwa pemilihan berdasarkan identitas politik diperbolehkan, asalkan tidak digunakan untuk memusuhi kelompok lain.

Dengan pernyataan ini, Mahfud MD memotivasi masyarakat, terutama mahasiswa, untuk memilih dengan kesadaran dan integritas, tanpa terpengaruh oleh tekanan atau suap, guna menjaga kualitas demokrasi dan menghasilkan pemimpin yang mewakili aspirasi masyarakat.