Rekor Baru! Harga Beras Pecahkan Batas Rp18 Ribu per Kg, Lonjakan Tertinggi dalam Era Jokowi
Ketersediaan stok beras medium dan premium semakin sulit di pasar
Podnografi' Jakarta - Kenaikan harga beras di pasar tradisional mencapai puncak tertinggi sepanjang sejarah pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Tembusnya harga beras premium hingga Rp18 ribu per kg menciptakan catatan baru yang mengkhawatirkan di tengah ketidakpastian ekonomi. Para pedagang pasar tradisional melaporkan kesulitan mendapatkan stok beras medium dan premium, dengan harga yang jauh melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
Sekretaris Jenderal Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI), Reynaldi Sarijowan, mengungkapkan bahwa harga beras premium telah mencapai Rp18.500 per kg di pasar. Dia menyoroti distribusi bansos beras 10 kg yang massif dilakukan menjelang Pilpres 2024 sebagai salah satu penyebab kelangkaan beras di pasar. Menurutnya, hal ini menyebabkan tarik-menarik yang berdampak pada stok beras di pasar, berujung pada lonjakan harga yang signifikan.
Reynaldi tidak segan mengkritik Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dan Menteri BUMN Erick Thohir, menyebut mereka mendukung paslon tertentu tanpa memperhatikan nasib petani kecil dan pedagang kecil. Dia berpendapat bahwa kenyataan harga beras yang tinggi menjadi bukti kurangnya serius pemerintah dalam menangani masalah ini. Reynaldi menegaskan perlunya perbaikan sistem tata niaga pangan agar situasi seperti ini tidak terus berulang.
Berdasarkan Peraturan Badan Pangan Nasional No 7 Tahun 2023, HET beras berlaku sejak Maret 2023, dengan harga Rp10.900 per kg untuk beras medium dan Rp13.900 per kg untuk beras premium di zona 1. Namun, data dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategi Nasional (PIHPS) menunjukkan bahwa harga beras kualitas medium per Jumat (23/2) mencapai Rp15.500-Rp15.650 per kg, sedangkan beras premium di pasaran bahkan mencapai Rp18 ribu per kg.
Dengan kondisi ini, masyarakat dan pelaku usaha di sektor pangan semakin resah. Kondisi perekonomian yang sulit ditambah dengan lonjakan harga beras dapat berpotensi mempengaruhi kestabilan distribusi pangan. Kritik terhadap pemerintah pun semakin mengemuka, sementara tuntutan perbaikan sistem tata niaga pangan menjadi sorotan utama. Harga beras premium yang mencapai rekor tertinggi ini menjadi sorotan dalam menjelang Pemilihan Presiden 2024.
What's Your Reaction?