Setelah TikTok Shop, Jeritan Pedagang Tanah Abang: "Hapuskan Lazada, dan Shopee"

PODNOGRAFI' Jakarta - Pada hari-hari setelah penutupan TikTok Shop, suasana di pasar tradisional Tanah Abang Jakarta terasa tegang. Para pedagang yang sudah terpukul oleh popularitas e-commerce kini melancarkan seruan meminta penutupan platform belanja online terbesar di Indonesia: Lazada dan Shopee. Video jeritan dan poster tuntutan mereka viral di media sosial, menunjukkan betapa mendalamnya kekhawatiran mereka akan masa depan bisnis tradisional.

Dalam video yang menjadi viral, pedagang-pedagang ini dengan penuh emosi meminta agar pemerintah "mengembalikan" tradisi belanja yang telah tergantikan oleh kehadiran e-commerce. Mereka merasa bahwa bisnis mereka terpuruk karena orang-orang lebih suka berbelanja melalui aplikasi daripada datang ke pasar tradisional. Poster-poster yang mereka pegang menyerukan agar TikTok Shop, Lazada, dan Shopee dihapuskan untuk memberikan kesempatan bagi bisnis tradisional untuk berkembang kembali.

Reaksi dari para netizen sangat bervariasi. Beberapa mendukung tuntutan pedagang tradisional, sementara yang lain menyoroti fakta bahwa pergeseran ke e-commerce adalah keniscayaan zaman yang harus diakui. Seorang peneliti ekonomi berpendapat bahwa perdebatan ini menggarisbawahi pentingnya mendukung bisnis lokal sambil merangkul teknologi digital. Namun, banyak kalangan juga mengajukan pertanyaan: Apakah penutupan e-commerce besar adalah solusi terbaik ataukah ada cara lain untuk mendukung kedua jenis bisnis ini secara bersamaan?

Pemerintah dalam posisi sulit, berada di antara kepentingan bisnis tradisional yang ingin dilestarikan dan pertumbuhan ekonomi yang dihasilkan oleh industri e-commerce. Kini, seluruh negeri memperhatikan perkembangan situasi ini, bertanya-tanya apa langkah selanjutnya yang akan diambil oleh pemerintah dalam menjaga keseimbangan antara tradisi dan teknologi di ranah bisnis Indonesia.