Strategi Kuat Kubu Ganjar-Mahfud: Kapolda Jadi Saksi Dugaan Kecurangan Pilpres 2024

Podnografi' Jakarta - Kubu pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD ternyata telah menyiapkan strategi kuat dalam menghadapi sengketa hasil Pilpres 2024. Langkah ini mengemuka setelah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengisyaratkan bahwa mereka tidak menolak kemungkinan Kapolda menjadi saksi dalam sidang di Mahkamah Konstitusi (MK).

Menurut Kapolri, jika ada Kapolda yang akan dihadirkan oleh kubu Ganjar-Mahfud sebagai saksi, hal itu boleh-boleh saja, asalkan ada bukti yang kuat. "Ya kalau memang ada ya boleh-boleh saja. Tapi kan harus ada buktinya," ungkap Listyo di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat (15/2).

Belum diungkapkan secara spesifik Kapolda mana yang akan dihadirkan sebagai saksi oleh kubu Ganjar-Mahfud. Wakil Deputi Hukum TPN Ganjar Pranowo-Mahfud MD Henry Yosodiningrat sebelumnya hanya menyebut bahwa PDIP telah menyiapkan Kapolda sebagai salah satu saksi terkait dugaan kecurangan Pemilu 2024.

Namun, Henry enggan membocorkan identitas Kapolda yang akan dihadirkan. "Nanti aja ya, karena semua sekarang diintimidasi, kalau dikasih tahu nanti besok kan, bisa dipanggil, lalu dicopot," ujarnya, Selasa (12/3).

Langkah ini diambil kubu Ganjar-Mahfud setelah mereka merasa ada dugaan kecurangan yang terjadi dalam Pilpres 2024. Meskipun belum ada hasil resmi penghitungan suara oleh KPU, hasil quick count menunjukkan pasangan Prabowo-Gibran sebagai pemenang.

Ganjar-Mahfud merasa bahwa kekalahan mereka di Jawa Tengah tak lepas dari mobilisasi kekuasaan dan pengesahan aparatur negara. Oleh karena itu, mereka bersiap mengajukan gugatan hasil Pilpres 2024 ke Mahkamah Konstitusi (MK).

Keputusan untuk mempergunakan Kapolda sebagai saksi menjadi langkah strategis kubu Ganjar-Mahfud dalam menguatkan argumen mereka terkait dugaan kecurangan dalam Pilpres 2024. Meski masih menunggu pengumuman resmi dari KPU, mereka telah menyiapkan langkah-langkah konkrit untuk memastikan bahwa proses demokrasi berjalan adil dan transparan.