Yordania, Qatar, Mesir, hingga Arab Saudi Tolak Usulan Iran Embargo Minyak ke Israel

Iran juga menuntut penghentian penyerangan Israel, pencabutan pengepungan, penarikan pasukan Israel di Gaza, dan pemutusan hubungan diplomatik dengan Israel

Nov 13, 2023 - 18:11
Yordania, Qatar, Mesir, hingga Arab Saudi Tolak Usulan Iran Embargo Minyak ke Israel
KTT Luar Biasa negara-negara mayoritas muslim dan Arab. di Riyadh

Podnografi' Jakarta - Pada Konferensi Tingkat Tinggi antara Liga Arab dan Organisasi Kerja Sama Islam di Riyadh, Arab Saudi, Presiden Iran, Ebrahim Raisi, mengusulkan embargo minyak sebagai upaya menghentikan agresi Israel di Palestina. Meskipun Raisi mendapat dukungan dari sejumlah negara, seperti Turki dan Aljazair, beberapa negara kunci seperti Mesir, Qatar, Bahrain, Uni Emirat Arab (UEA), dan Yordania menolak usulan tersebut.

Presiden Iran, Ebrahim Raisi, menyampaikan tuntutan ini dalam pidatonya, di mana ia meminta negara-negara Islam untuk menjatuhkan sanksi internasional terhadap Israel sebagai respons terhadap serangan terbaru di Gaza. Namun, para pemimpin dari negara-negara Arab yang telah menjalin hubungan diplomatik dengan Israel menunjukkan sikap berbeda.

Mesir, yang memiliki perjanjian damai dengan Israel sejak 1979, bersikeras untuk menjaga saluran terbuka dengan pemerintahan Israel. Hal serupa juga ditegaskan oleh Yordania, yang menandatangani perjanjian damai pada 1994. Sementara UEA dan Bahrain, yang baru-baru ini normalisasi hubungan dengan Israel melalui Abraham Accords pada 2020, juga menolak usulan embargo minyak tersebut.

Meskipun sejumlah negara menolak sebagian besar tuntutan Raisi, konferensi berhasil mencapai kesepakatan pada beberapa poin resolusi untuk menghentikan agresi Israel di Palestina. Poin-poin tersebut mencakup seruan untuk penghentian penyerangan, pencabutan pengepungan, penarikan pasukan Israel di Gaza, serta penetapan tentara Israel sebagai organisasi teroris.

Sementara usulan embargo minyak memicu kontroversi, resolusi tersebut memberikan harapan untuk memberikan solusi terhadap konflik berkepanjangan di Timur Tengah. Meski begitu, tantangan besar tetap ada, mengingat kerumitan dan kedalaman sejarah konflik Israel-Palestina yang telah berlangsung puluhan tahun.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow