BSSN Beri Tanggapan Resmi Terkait Dugaan Kebocoran Data Pemilih, Investigasi Sedang Dilakukan
Juru Bicara BSSN, Ariandi Putra, menyatakan bahwa BSSN sedang melakukan analisis dan forensik digital untuk mengungkap akar masalah insiden siber di KPU
Podnografi' Jakarta - Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) akhirnya buka suara terkait dugaan kebocoran data pemilih yang menimpa Komisi Pemilihan Umum (KPU). Juru Bicara BSSN, Ariandi Putra, menyatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan KPU dan saat ini sedang melakukan analisis serta forensik digital untuk mengetahui akar penyebab insiden siber tersebut.
Dalam pernyataan tertulisnya, Ariandi menjelaskan bahwa BSSN senantiasa berkomunikasi intens dengan KPU dan bersedia memberikan asistensi serta rekomendasi terkait peningkatan keamanan sistem informasi milik KPU. "Hasil investigasi serta perkembangan tindak lanjut dari dugaan insiden kebocoran data akan disampaikan langsung oleh KPU selaku penyelenggara sistem elektronik," tambahnya.
Sebelumnya, kasus kebocoran data pemilih pertama kali diungkap oleh akun Jimbo di situs peretasan BreachForums. Pengunggah data ini mengklaim memiliki lebih dari 250 juta data pemilih Indonesia, dengan rincian seperti nama, Nomor Induk Kependudukan (NIK), tanggal lahir, dan alamat. Dalam penanganan kasus ini, KPU telah melakukan penelusuran dan verifikasi data untuk mengukuhkan kebenaran informasi yang dibocorkan.
Pernyataan dari BSSN memberikan keyakinan bahwa pemerintah serius mengatasi kasus ini dan tengah berupaya melindungi data sensitif masyarakat. Seiring berjalannya investigasi, perkembangan lebih lanjut terkait keamanan data pemilih diharapkan segera diumumkan untuk menjaga transparansi dan kepercayaan publik.
What's Your Reaction?