Hotman Paris Bongkar Kejanggalan Kasus Kopi Sianida: Tiga Poin Kritis yang Dipertanyakan

Podnografi' Jakarta - Pengacara terkenal Hotman Paris baru-baru ini memunculkan tiga kejanggalan yang mengundang tanda tanya besar dalam kasus kopi sianida yang melibatkan Jessica Kumala Wongso, dalam sebuah video lawas yang diunggahnya di akun Instagram @hotmanparisofficial. Kejanggalan-kejanggalan tersebut menciptakan kontroversi baru dalam kasus yang sudah tujuh tahun lamanya terus menjadi sorotan publik.

Pertama, Hotman Paris meragukan logika di balik tindakan Jessica yang disebut meracuni korban, Mirna Salihin, dengan sianida di tempat umum. Hotman mempertanyakan masuk akalnya seorang mahasiswa pintar dari Sydney seperti Jessica memesan kopi dengan sianida untuk diracuni, secara terang-terangan di hadapan korban, di lingkungan yang penuh dengan orang, dan bahkan menunggu sampai korban sekarat.

Kedua, Hotman menyoroti pembuangan celana oleh Jessica setelah kejadian. Meskipun Jessica disebut membuang celananya untuk menghilangkan jejak, namun jejak tersebut tetap ditemukan di tempat kejadian perkara (TKP). Ini menimbulkan pertanyaan besar tentang kesaksian yang dianggap aneh.

Ketiga, Hotman Paris menolak penggunaan pendapat psikolog atau psikiater sebagai dasar penetapan status tersangka dalam kasus ini. Menurutnya, penetapan status tersangka harus didasarkan pada bukti yang akurat dan tidak hanya pada aspek keilmuan semata.

Kasus kopi sianida yang menyeret Jessica Kumala Wongso ke penjara kembali viral setelah film dokumenter Netflix berjudul "Ice Cold: Murder, Coffee, and Jessica Wongso" dirilis. Meskipun film ini mengingatkan publik akan kasus yang penuh misteri tersebut, banyak netizen yang mempertanyakan bukti konkret yang mengarahkan Jessica sebagai pelaku. Meski telah menjalani masa tahanan selama tujuh tahun, pertanyaan-pertanyaan tentang keadilan dalam kasus ini tetap hangat diperbincangkan oleh masyarakat.

Pendapat Hotman Paris menciptakan pro dan kontra di kalangan netizen. Sebagian mendukung pandangannya dan menganggap bahwa kasus ini memang sarat dengan kejanggalan yang perlu diusut tuntas. Sejumlah netizen bahkan menyarankan agar dilakukan otopsi untuk mencari kebenaran dalam kasus ini, karena bukti-bukti yang ada dianggap tidak memadai untuk menguatkan dakwaan terhadap Jessica Kumala Wongso.

Kasus ini terus menjadi sorotan dan menunjukkan kompleksitas hukum yang terkadang sulit dipahami oleh publik. Sementara itu, masyarakat menanti apakah pihak berwenang akan merespons pertanyaan-pertanyaan yang masih menggantung dalam kasus ini.