KPU Ungkap Strategi Fair dalam Debat Pilpres 2024: Kenapa Panelis Tak Bertanya?
Alasan di balik keputusan ini adalah untuk memastikan keadilan dalam alokasi waktu dan mencegah tuduhan manipulasi pertanyaan
Podnografi' Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) memberikan penjelasan mengenai keputusan kontroversialnya dalam Pilpres 2024, di mana moderator, bukan panelis, yang bertanya dalam debat. Ketua KPU, Hasyim Asy'ari, mengungkapkan bahwa desain ini diambil sejak awal dengan pertimbangan utama terkait durasi waktu tayang yang terbatas.
Hasyim menjelaskan bahwa pada debat pertama dan kedua, sebanyak 18 pertanyaan disiapkan oleh para panelis, yang terbagi dalam enam sub tema. Setiap sub tema memiliki tiga pertanyaan, dan pemilihan pertanyaan dilakukan melalui undian. Hal ini dilakukan untuk menjaga aspek keadilan dan menghindari tuduhan bahwa pertanyaan diatur atau disetting.
"Sistem undian pertanyaan ini lebih kami anggap fair, daripada membiarkan KPU atau panelis yang menentukan. Ini agar tidak muncul tuduhan seolah-olah debat ini diatur atau disetting," ungkap Hasyim Asy'ari.
Debat kedua Pilpres 2024 dijadwalkan berlangsung di Jakarta Convention Center pada tanggal 22 Desember pukul 19.00 WIB. CNN Indonesia dan Trans Corp akan bertindak sebagai penyiar debat, yang dapat disaksikan melalui CNN Indonesia TV dan juga secara online di situs web CNNIndonesia.com.
Dalam debat ini, para cawapres akan beradu gagasan selama enam segmen dengan total durasi 120 menit. Segmen pertama akan didedikasikan untuk pemaparan visi dan misi masing-masing calon. Sementara segmen 2, 3, 4, dan 5 akan memungkinkan cawapres untuk berinteraksi dan saling menyatakan sanggahan. Segmen terakhir, ke-6, akan menjadi waktu untuk penyampaian pernyataan penutup dari setiap calon.
Keputusan KPU ini menuai perhatian luas, dan banyak pihak mengantisipasi debat berikutnya dengan harapan adanya pertukaran ide yang substansial antara calon cawapres. Dengan demikian, publik dapat lebih memahami visi, misi, dan pandangan masing-masing kandidat dalam Pilpres yang akan datang.
What's Your Reaction?