Mahfud Kritik Anggaran Makan Siang Gratis di APBN 2025

Kritik Mahfud menyoroti tahapan yang dipilih dalam perencanaan APBN dan relevansinya dengan proses politik

Feb 26, 2024 - 21:53
Mahfud Kritik Anggaran Makan Siang Gratis di APBN 2025
Mantan Menko Polhukam sekaligus cawapres nomor urut 3, Mahfud MD mengkritik rencana program makan siang gratis masuk pembahasan dalam rapat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.

Podnografi' Jakarta - Mantan Menko Polhukam dan Calon Wakil Presiden Nomor Urut 3, Mahfud MD, mengungkapkan kritiknya terhadap rencana penyelipan anggaran makan siang gratis dalam rapat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025. Kritik ini menyoroti proses perencanaan anggaran yang tengah berlangsung, sambil juga memperdebatkan pertimbangan politik di baliknya.

Mahfud MD menilai bahwa menyisipkan anggaran untuk makan siang gratis dalam APBN saat ini tidaklah tepat. Ia menekankan bahwa program tersebut seharusnya menjadi bagian dari perubahan APBN pada bulan Juni 2025. Meskipun demikian, Mahfud tidak terlalu mempermasalahkan hal ini, menyatakan bahwa hal tersebut mungkin hanya sebagai sumbangan pemikiran.

Menariknya, Mahfud juga melihat rencana program anggaran makan siang gratis dalam rapat kabinet Presiden Jokowi sebagai bentuk antisipasi. Dia mempertanyakan apakah ini merupakan langkah persiapan jika pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming yang saat ini unggul dalam real count KPU, menang dalam pemilihan. Namun, dia juga menyatakan bahwa hal itu mungkin merupakan strategi politik untuk mengakomodasi janji program dari pasangan tersebut.

Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi/Kepala BKPM, memberikan penjelasan mengenai alasan Presiden Jokowi memasukkan program makan siang gratis di APBN 2025. Menurutnya, langkah ini dilakukan untuk mengakomodir program prioritas dari pasangan Prabowo-Gibran yang diperkirakan akan memimpin pemerintahan pada tahun 2025.

Kritik Mahfud MD terhadap penyelipan anggaran makan siang gratis dalam APBN 2025 menyoroti kompleksitas dalam proses perencanaan anggaran, sambil juga membuka ruang untuk pertimbangan politik yang lebih luas. Apakah langkah ini benar-benar sebuah antisipasi atau sekadar strategi politik belaka, hal ini mungkin menjadi subjek perdebatan lebih lanjut di kalangan pengamat politik dan masyarakat.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow