Perdana Menteri Israel, Netanyahu, Bersikeras Lanjutkan Agresi di Gaza Hingga Tumpas Hamas
Sejak dimulainya agresi pada 7 Oktober, lebih dari 15.000 warga Palestina dilaporkan tewas, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak
Podnografi' Jakarta - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dengan tegas menyatakan bahwa perang di Jalur Gaza tidak akan berhenti hingga berhasil "menumpas" kelompok Hamas. Dalam konferensi pers, Netanyahu mengungkapkan keyakinannya bahwa operasi darat akan diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut, sementara upaya diplomatik telah membebaskan sandera Israel yang ditahan oleh Hamas.
Netanyahu mempertahankan bahwa pasukan militer Israel beroperasi sesuai hukum internasional, meskipun sejumlah pelanggaran hukum internasional telah dicatat selama agresi mereka di Gaza. Agresi ini telah menimbulkan kecaman internasional karena serangan terhadap warga sipil, pemindahan paksa warga, pemblokiran kebutuhan dasar, dan penyerangan terhadap fasilitas kesehatan dan tempat ibadah.
Meskipun gencatan senjata antara Israel dan Hamas tidak mencapai kesepakatan perpanjangan, Netanyahu menyatakan bahwa perang tersebut adalah jangka panjang, dan Israel berkomitmen untuk memenangkan konflik tersebut. Sejak dimulainya agresi pada Oktober lalu, lebih dari 180 warga Palestina dilaporkan tewas, sementara total korban mencapai lebih dari 15.000, dengan mayoritas adalah perempuan dan anak-anak.
Dengan keadaan konflik yang berlanjut, situasi di Timur Tengah semakin tegang, memunculkan keprihatinan internasional terkait dampak kemanusiaan dan kestabilan di kawasan tersebut.
What's Your Reaction?