Jokowi Respons Ganjar soal Hak Angket Usut Dugaan Kecurangan Pemilu

Podnografi' Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan dukungan terhadap usulan hak angket yang diajukan oleh calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, terkait dugaan kecurangan dalam Pemilu 2024. Dalam sebuah pernyataan singkat usai menghadiri Puncak Hari Pers Nasional 2024 di Ancol, Jakarta, Jokowi menyatakan bahwa usulan tersebut merupakan bagian dari proses demokrasi yang harus dihargai.

Meskipun demikian, Jokowi juga menekankan pentingnya prosedur yang telah diatur dalam undang-undang terkait pelaporan dugaan kecurangan pemilu. Beliau mengingatkan bahwa apabila terdapat bukti yang cukup mengenai kecurangan, masyarakat diharapkan untuk melaporkannya kepada lembaga berwenang seperti Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Mahkamah Konstitusi (MK).

Usulan Ganjar Pranowo untuk menggunakan hak angket oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) guna menyelidiki dugaan kecurangan pemilu memang menarik perhatian. Namun, kendati Ganjar telah mengajak kubu pendukung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar untuk mendukungnya, dukungan yang diperlukan masih belum mencapai batas minimal 50 persen dari anggota DPR RI.

"Dalam upaya mengusut dugaan kecurangan pemilu melalui hak angket di DPR, kerjasama antarpartai dan pembahasan lebih lanjut masih sangat dibutuhkan," ujar Ganjar Pranowo dalam keterangannya.

Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi kubu Ganjar, mengingat kursi dua partai pengusungnya, yaitu PDIP dan PPP, di DPR belum mencapai batas minimal yang dibutuhkan untuk menggunakan hak angket.

Dengan demikian, sementara terus berlangsungnya diskusi dan upaya untuk mendorong penggunaan hak angket dalam menyelidiki dugaan kecurangan pemilu, proses demokrasi di Indonesia terus berjalan dengan dinamis. Semua pihak diharapkan dapat bekerja sama untuk memastikan integritas dan keadilan dalam setiap proses pemilihan umum di masa mendatang.